Ditepian Rokan, selalu setia menunggu dirimu. Teringat masa lalu, tak terasa tujuh musim kemarau telah berlalu.
Ditepian Rokan, setiap saat, hanya teringat akan dirimu dan juga janji suci yang lahir dari lubuk hati.
Walau sehebat apapun manusia, hanya bisa merencanakan. Tuhan lah yang bisa memberi ijin dan kepastian, kita hanya sebatas menjalani.
Ditepian Rokan, Sewaktu senja, duh semakin teringat, bayang-bayang senyummu anak manis, membuat sedih hatiku.
Bayang-bayang senyummu
Rabu, 18 Februari 2009
Posted by Marsuyadi at 14.41
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
kayaknya lbh dan kurang lah puisi gie....
jadi pengen nulis juga ni..
kisah qu berawal dan berakhir di tepian narosa,
bayang-bayangmu yg selalu menghantui hari2 qu!!!!!!!!!!
terlambat sudah untuk di persalahkan
terlambat sudah untuk di kenang,,
terlalu,,,,
dan terlalu pahit untuk merajutnya lagi,,
terlampau kusut untuk di rajut kembali..
biarlah bayanganmu menjadi semu,di dalam kelamnya hari-hariqu.....
Posting Komentar